MTs. AL-IJTIHAD DANGER MASBAGIK

A. Periode Perintisan  
 
Pada periode ini di Desa Danger belum terdapat lembaga yang khusus membidangi pendidikan agama. Sehingga pendidikan agama anak-anak menjadi terbengkalai dan tak terorganisir. Melihat kenyataan seperti itu mendorong keprihatinan Bapak TGH. Mahsun, maka beliau menyelenggarakan musyawarah terbatas di rumah beliau di Montong Terasi (sekarang Montong Daerah) Desa Danger yang membicarakan tentang pendidikan agama anak-anak. Musyawarah tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan musyawarah yang dihadiri oleh para pemuka agama dan tokoh masyarakat Desa Danger dan dihadiri pula oleh pihak Pemerintah Desa. Akhirnya, pada tanggal 15 Maret 1962 dengan persetujuan dari Kepala Kantor Departemen Agama yang pada waktu itu dijabat oleh Bapak Mujetaba dari Pagutan Lombok Barat, Bapak TGH Mahsun dengan dukungan tokoh agama dan masyarakat dengan resmi mendirikan lembaga pendidikan agama setara SD yang diberi nama Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatus Sababiyah Al-Islamiyah. Madrasah ini merupakan madrasah milik Desa yang tidak berapiliasi kepada suatu organisasi tertentu. 

Pada awal berdiri sampai dua tahun berikutnya, Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatus Sababiyah Al-Islamiyah menumpang di Mushalla Montong Terasi yang merupakan Majlis Pengajian Umum & Khusus asuhan TGH. Mahsun. Dengan fasilitas belajar seadanya kegiatan belajar pada madrasah ini terus berjalan dan berkembang semakin baik, sehingga animo masyarakat untuk menyerahkan pendidikan anak-anaknya terus meningkat. Akibatnya, Mushalla Montong Terasi tidak memungkinkan lagi untuk menampung jumlah murid yang makin membludak.  

Hal yang demikian itu menuntut adanya gedung khusus yang lebih memadai. Maka direncanakanlah untuk membangun gedung belajar yang kemudian terealisasi dengan diletakkannya batu pertama pada tanggal 17 April 1965. Gedung tersebut terdiri dari delapan lokal yang sampai saat ini masih berdiri tegak (gedung MTs Al-Ijtihad sebelah utara).   Setahun setelah berdirinya gedung tersebut (1966) atas saran Bapak Sumardan selaku Penilik Pendais pada waktu itu agar Madrasah ini bernaung pada salah satu organisasi tertentu, maka Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatus Sababiyah Al-Islamiyah Danger bergabung di bawah organisasi Nahdlatul Ulama (NU) dengan Lembaga Pendidikan Al-Ma’arif yang pada saat itu diketuaioleh H. Umar (Pancor). Semenjak itu, Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatus Sababiyah Al-Islamiyah berganti nama menjadi Madrasah Ibtidaiyah Yadinu III Danger. Dengan demikian maka madrasah ini menjadi cabang dari Madrasah Yadinu yang ada di Kokok Daya, Masbagik Utara, Kecamatan Masbagik. 

B. Periode Pengembangan

Pada tanggal 7 Januari 1981 pengurus melakukan pembenahan menuju sistem yang lebih dinamis dengan memaksimalkan kinerja pengurus dan dewan pendidik. Pada periode ini disusun program kerja tiga tahunan (1981 s.d. 1983) yang salah satu isinya adalah rencana pendirian Madrasah Tingkat Lanjutan Pertama (MTs atau SMP). 


Rencana tersebut menjadi makin kuat untuk direalisasikan karena begitu besarnya dukungan dari masyarakat, tokoh-tokoh Rabithah dan Pemerintah. Akhirnya setelah beberapa tahun berlalu, tepatnya pada tahun 1983 pengurus berhasil membangun tiga ruang tambahan di sebelah utara bangunan lama. 

Dengan bertambahnya tiga ruangan tersebut jumlah seluruhnya menjadi sebelas ruangan, lima ruang sebelah selatan digunakan sebagai gedung Madrasah Tsanawiyah Yadinu Danger dan enam ruang yang berada di sebelah utara menjadi gedung Madrasah Ibtidaiyah Yadinu III Danger. Pada sekitar tahun 1985, Drs. H. Wildan Mahsun salah seorang putra TGH. Mahsun pulang ke Danger setelah beberapa tahun menetap di Mataram karena alasan tugas. Kehadiran beliau memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan lembaga-lembaga pendidikan Yadinu Rabithah di Danger, termasuk dalam meningkatkan peran dan kinerja pengurus. Pada hari Rabu, 24 Juni 1987 M. bertepatan dengan 27 Syawwal 1407 H. TGH. Mahsun meninggal dunia. Sepeninggal figur utama, membuat Yadinu Rabithah baik di tingkat organisasi maupun lembaga pendidikannya mengalami goncangan. Pada tahun 1988 Yadinu Rabithah terpecah, sebagian besar putra-putri almarhum TGH. Mahsun keluar dari Yadinu Rabithah dan mendirikan organisasi baru. 

Setahun kemudian, tepatnya pada hari Rabu, 15 Juni 1988 M. bertepatan dengan 01 Zulqaidah 1408 H. didirikanlah sebuah Yayasan (organisasi pendidikan) dengan nama ”YAYASAN PONDOK PESANTREN AL-IJTIHAD AL-MAHSUNI” yang berkedudukan di Desa Danger Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur.Atas inisiatif pengurus dan dukungan masyarakat, Madrasah dan Pondok Pesantren yang ada di Danger langsung menjadi aset Yayasan Pondok Pesantren Al-Ijtihad Al-Mahsuni. Maka, terhitung sejak itu Madrasah Tsanawiyah Yadinu Danger berubah nama menjadi Madrasah Tsanawiyah Al-Ijtihad Danger.

Popular posts from this blog

DAFTAR PESANTREN

SELAYANG PANDANG PONPES YADARO MOYOT

PONPES AL-MANAN