BELA NKRI : PONPES BAITUL HIKMAH NW GAYUT GELAR APEL KEBANGSAAN
Gelaran apel kebangsaan yang dilaksanakan di ponpes baitul hikmah nadhlatul wathan gayut kecamatan terara pada hari sabtu 24 Maret 2018 berlangsung meriah dan khidmat. kegiatan yang dihadiri sekitar 250 Orang peserta berasal dari masyarakat, pemuda, mahasiswa, siswa, Guru, Kepolisian dan Babinsa tersebut mampu memberikan edukasi bagi semua peserta apel yang hadir saat itu. semua orator yang diberikan kesempatan untuk menyampaikan amanat apel mempunyai pemikiran yang sama tentang pentingnya memenangkan pancasila dan NKRI ini.
Orator pertama tokoh agama tuan guru muhammad saleh, M.Pd menyatakan bahwa negara indonesia adalah negara yang majemuk yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa, ras, agama dan budaya yang berbeda-beda, kemajemukan tersebut janganlah menjadi sebuah perpecahan namun harus mampu menjadi penyemangat kita untuk bersatu membangun bangsa indonesia, ujarnya..
orator kedua, M. TOyib selaku purnawirawan TNI mengatakan bahwa negara lain sangat iri dengan bangsa indonesia karena kemampuannya menjaga kerukunan dan kedamaian di tengah perbedaan tersebut namun kita harus selalu waspada karena banyak negara lain yang ingin bangsa kita ini rusak, salah satu caranya adalah dengan merusak moral generasi bangsa dengan memasukkan Narkoba.
Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa Kita harus memperkuat wawasan kebangsaan yang meliputi 4 pilar yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka tunggal ika, kesemuanya adalah pilar bangsa indonesia yang jika tidak dijaga akan menimbulkan masalah bagi bangsa indonesia...
Orator dari pemuda yang disampaikan oleh sahrul hirwan selaku ketua PMII Lombok timur menyampaikan bahwa Pemuda mempunyai sumbangsih besar terhadap berdirinya bangsa indonesia hal ini dibuktikan dengan catatan sejarah bangsa yang telah menempatkan pemuda sebagai pilar dan motor untuk mencapai kemerdekaan dan kemajuan bangsa. Di mulai dari gerakan Budi Utomo tahun 1908, Sumpah pemuda tahun 1928 dan Proklamasi Kemerdekaan tahun 1945. Pada tanggal 28 oktober 1928 para pemuda dahulu mendeklarasikan diri mereka untuk menegakkan cita-cita bangsa Indonesia yakni terbebas dari para penjajah negeri ini, ujarnya.
Gelaran Apel tersebut berlangsung dengan Khidmat sekalipun panas terik tetapi tidak menyurutkan para peserta untuk mengikuti apel kebangsaan tersebut,